SEPULUH PERUBAHAN PENDIDIKAN UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA


SEPULUH PERUBAHAN PENDIDIKAN UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA

Seberapa jauh pendidikan mampu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) kita dan jati diri bangsa dalam mengembangkan demokrasi dan memupuk persatuan bangsa? Sebuah pertanyaan yang sering terlontarkan, terkesan bernada klise, namun memiliki jangkauan yang dalam.
Untuk membahas masalah ini, kita perlu menawarkan beberapa paradigma pendidikan, diantaranya:
1. Pendidikan sebagai proses pembelengguan atau prosespembebasan
2. Pendidikan sebagai proses pembodohan atau proses pencerdasan
3. Pendidikan sebagai proses perampasan hak anak-anak atau justru menjungjung tinggi hak anak-anak.
4. Pendidikan menghasilkan tindak kekerasan atau menghasilkan tindak perdamaian
5. Pendidikan sebagai proses pengebirian potensi manusia atau pemberdayaan potensi manusia
6. Pendidikan untuk memecah wawasan manusia atau menyatukan wawasan manusia
7. Pendidikan sebagai wahana disintegrasi atau justru wahana mempersatukan bangsa
8. Pendidikan menghasilkan manusia otoriter atau menghasilkan manusia demokrasi
9. Pendidikan menghasilkan manusia apatis terhadap lingkungan atau responsif dan peduli terhadap lingkungan, serta
10. Pendidikan hanya terjadi di sekolah atau bisa terjadi dimana-mana

Hakikat profesi guru

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan olehnsembarang orang diluar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidkan.
Untuk seorang guru perlu mengetahuai dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesioanal, yaitu sebagai berikut :
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan dalam pemberian pelajaran dan penyesuain dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru harus dapat menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apresiasi) agar peserta dididk menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang.
6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani sisei sesuai dengan perbedaanya tersebut.

Ini hanya sebuah analisis dalam teori namun pada kenyataan guru dengan murid dan kepala sekolah harus memahami kebutuhan serta kemampuan pada dirinya. Kita tidak dapat menekan sesuatu hanya untuk kesempurnaan karna manusia memiliki batas. Serta perlu bimbingan dan pengarahan.. bukan menekankan keegoisan namun kenyataan membuat guru tidak nyaman.




Dari buku ; Profesi kependidikan karya Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno,M.Pd
Penerbit Bumi Aksara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN MAKALAH ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA KANTOR

POLA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM KH.AHMAD DAHLAN DALAM PERSPEKTIF HA.MUKTI ALI