POLA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM KH.AHMAD DAHLAN DALAM PERSPEKTIF HA.MUKTI ALI
SITI ROHMAH
S.E.,M.Pd
MAGISTER
PENDIDIKAN ISLAM DI STAI SUKABUMI
Fenomena penurunan moral dan melemahnya pengembangan pendidikan. Selain itu juga dalam ranah pendidikan saat ini, masih terdengar asumsi masyarakat tentang dikotomi dalam pendidikan, sehingga saat ini masih banyak kalangangan yang masih berpandangan bahwa “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak dapat di pertemukan namun lembaga pendidikan yang ditinggalkan oleh KH Ahmad Dahlan mampu bertahan dan berkembang sampai saat ini.
Pemikiran pendidikan yang dikemukakan K.H. Ahmad Dahlan adalah membawa pembaharuan dalam bidang pembentukan lembaga pendidikan Islam yang menggabungkan sistem pendidikan pesantren (sorogan/halaqah) dengan sistem pendidikan Belanda (sistem klasikal). Diharapkan dengan cara ini seorang tamatan madrasah atau sekolah umum akan muncul pribadi-pribadi muslim yang utuh. K.H. Ahmad Dahlan tidak mewariskan tulisan yang bisa kita baca, tetapi mewariskan lembaga pendidikan Muhammadiyah. Memang dorongan besarnya bukanlah menjadi man of thought tapi man of action. Dia mengajar orang untuk berbuat, bukan untuk berpikir semata. Hal itulah yang menjadi dasar dan ketertarikan serta layak untuk diteliti.
HA. Mukti mengatakan bahwa Ahmad Dahlan melakukan pembaharuan dalam bidang kurikulum dan metode pendidikan. Pertama, Ahmad Dahlan memasukkan mata pelajaran umum ke dalam pendidikan lembaga pendidikan Islam. Selain mengikuti dan mengadopsi sistem kurikulum Belanda, di dalam sekolah Muhamadiyah juga mengajarkan ilmu-ilmu agama. Metode belajar yang diterapkan juga menggunakan sistem klasikal dengan materi belajar terstruktur sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing kelas. Berbeda dengan pengajaran di pesantren yang menerapkan metode sorogan dan wetonan/bandungan
Oleh karena itu peneliti, dalam pikiran bertanya mengapa sekolah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan tetap bertahan dalam perkembangan, lalu bagaimana konsep pengembangan pendidikan Islam yang ditawarkan, tantangan, hambatan, kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, dan Apakah pemikiran KH. Ahmad Dahlan mengenai Pendidikan Islam benar benar relevan dengan keadaan masa kini atau abad 21
Setelah peneliti menelaah dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menemukan jawaban akan pertanyaan besar dalam penelitian ini yaitu
1. Konsep pengembangan pendidikan Islam KH
Ahmad Dahlan yaitu Pendidikan moral, individu, dan kemsyarakatan. Integralisti
dalam kurikulum dan pembelajaran juga masuk ke dalam konsep pendidikan Islam
yang ditawarkan.
2.
Tantangannya yaitu kuantitas lembaga yang maju pesat, akan tetapi tidak
diimbangi dengan kualitas pendidikan yang ada. Menjamurnya sekolah-sekolah dan
universitas di tanah air yang tidak diikuti oleh peningkatan kualitas kurang
memberikan sumbangsih bagi bangsa
3.
Hambatannya yaitu faktor yang ditimbulkan seiring dengan semakin pesatnya
kemajuan peradaban Barat. Makin banyak saja orang yang yakin bahwa apa yang
disebut sebagai peradaban modern, yang di dalamnya kita hidup sekarang ini,
sedang berada dalam krisis;
4.
Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yaitu kekuatan penge mbangan
pola Pendidikan terletak pada visi, misi dan tujuan, peluangnya yaitu
belum, Pendidikan Muhammadiyah mengusung
gerakan tajdid, Arah dakwah pendidikan Muhammadiyah sejalan dan searah dengan
tujuan Indonesia, pembaharuan kurikulum dan kekuatan jaringan. Adapun
Kelemahannya yaitu pola pengembanga pendidikan Muhamadiyah berdasarkan
manajerian terpusat, sehingga apabila aturan PP Muhamadiyah tidak sinkron
dengan potensi daerah masing-masing maka hal tersebut akan berdampak pada
salahnya penerapan pola pengembbangan pendidikan di daerah. Sedangkan
ancamannya yaitu lemahnya pemahan kader tetang konsep, dan tujuan mulia KH
Ahmad Dahlan dalam membangun pendidikan, kurangnya rasa persatu dan bahu
membantu membangun pendidikan di antara kader, dan
5. Relevansi pendidikan perspektif KH
Ahmad Dahlan dengan konteks pendidikan di Indonesia untuk saat ini yaitu
terdapat persesuaian dengan tujuan pendidikan nasional, pendekatan, dan metode
serta isu-isu karakter.
Mantapp... baarokallaah...
BalasHapusSangat menginspirasi ...
Lanjutkan ke S3 bunda...