Rizki Dengan Segala Nikmat-Nya
kebaikanMu adalah Nikmat terbesar dalam hidup ini dengan segala rizki yang telah engkau berikan membuatku tertunduk kepadamu.. Rizkimu seluas hamparan laut, Rizkimu tak akan habis dengan rasa syukur, engkau baik dengan segala kenikmatan yang diberiakan kepada Hambanya yang pandai bersyukur. dengan kebaikanmu Rizki mencukupi kehidupan ini dengan rasa syukur hati membuat lapang dan tentram...
Manusia menghidupi dirinya dari rezeki pemberian Allah SWT semata. Allah
berkuasa penuh untuk menganugerahkan rezeki kepada siapa yang
dikehendakinya. Maka sangat mengherankan jika manusia sibuk
mempermasalahkan anugerah Allah SWT terhadap sesamanya. Sibuk membuat
studi kelayakan atas rezeki yang diterima orang lain; bahwa si fulan itu
tidak pantas menerima rezeki tersebut karena pekerjaannya tidak
sebanding dengan nominal yang diterimanya. Padahal Allah SWT bahkan
memberi rezeki berlimpah kepada orang-orang kafir yang jelas-jelas
mengingkari kekuasaan-Nya sekalipun. Bahkan Allah SWT tetap memberi
rezeki kehidupan kepada orang-orang yang tak berdaya untuk berusaha
sekalipun.
Jika merujuk kepada studi kelayakan
pastilah orang-orang kafir tidak layak menerima semua nikmat pemberian
Allah SWT atas semua pengingkarannya terhadap keyakinan Tauhid. Itulah
Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Lalu atas dasar apa kita berhak menghakimi
rezeki orang lain?
Keyakinan bahwa rezeki itu karena
pemberian Allah SWT semata, telah terkikis dari hati manusia meski
sejarah telah menorehkan begitu banyak kisah-kisah percontohan yang
nyata. Bagaimana Qorun telah Allah tenggelamkan bersama perbendaharaan
hartanya yang telah ia proklamirkan sebagai hasil dari usahanya semata.
Karun berkata: “Sesungguhnya aku hanya
diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak
mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat
sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan
harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu,
tentang dosa-dosa mereka. (QS. [28] : 78)
Maka Kami benamkanlah Karun beserta
rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang
menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang
(yang dapat) membela (dirinya). (QS. [28] : 81)
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
“Alangkah menakjubkannya kehidupan
seorang mukmin. Sungguh seluruh kehidupannya baik. Hal itu tidak
dimiliki melainkan oleh mukmin. Jika dikaruniai kebaikan; maka ia
bersyukur, dan itu baik untuknya. Dan jika ditimpa keburukan; maka ita
bersabar, dan itu baik untuknya”. (HR. Muslim dari Shuhaib
radhiyallahu’anhu)
karena itu perlu mengetahui bagaimna cara bersyukur kepada AllahTa'ala dan bagaimana tata cara merealisasikan sykur itu sendiri. ketahuilahbbahwasanya Allah mencintai orang-orang yang bersyukur. hamba yang bersykur merupakan hamba yang di cintai oleh Allah Ta'ala seorang hamba dapat dikatakan bersyukur apabila memenuhi tiga Hal :
Pertama,
Hatinya menngakui dan menyakini bahwa segala nikmat yang diperoleh itu berasal dari Allah
Kedua,
lisanya senantiasa megucapkan kalimat Thayyibbah sebagai bentuk pujian terhadap Allah Ta'ala
Ketiga,
Menggunakan nkmat-nikmat Allah Ta'ala untuk beramal Shalih..
Mudah-mudahan dengan rasa syukur membuat hati kita tenang, rizki yang Allah berikan dengan segala Nikmatnya,, ucapan dari lisan kita, perbuatan membuat kita semakin tawadhu kepada Allah dan rendah Hati.. Aamiin
Referensi
https://muslimah.or.id/4607-mengingat-nikmat-dengan-syukur.html
https://staff.unand.ac.id/tasnim/2014/02/12/71/
Karena itu, kita Perlu mengetahui bagaimana cara bersyukur kepada Allah Ta’ala
dan bagaimana tata cara merealisasikan syukur itu sendiri. Ketahuilah
bahwasannnya Allah mencintai orang-orang yang bersyukur. Hamba yang
bersyukur merupakan hamba yang dicintai oleh Allah Ta’ala. Seorang hamba dapat dikatakan bersyukur apabila memenuhi tiga hal:
Pertama,
Hatinya mengakui dan meyakini bahwa segala nikmat yang diperoleh itu berasal dari Allah Ta’ala semata, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
Orang yang menisbatkan bahwa nikmat yang ia peroleh berasal dari Allah Ta’ala, ia adalah hamba yang bersyukur. Selain mengakui dan meyakini bahwa nikmat-nikmat itu berasal dari Allah Ta’ala hendaklah ia mencintai nikmat-nikmat yang ia peroleh.
Kedua,
Lisannya senantiasa mengucapkan kalimat Thayyibbah sebagai bentuk pujian terhadap Allah Ta’ala
Hamba yang bersyukur kepada Allah Ta’ala ialah hamba yang bersyukur dengan lisannya. Allah sangat senang apabila dipuji oleh hamba-Nya. Allah cinta kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa memuji Allah Ta’ala.
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/4607-mengingat-nikmat-dengan-syukur.html
Pertama,
Hatinya mengakui dan meyakini bahwa segala nikmat yang diperoleh itu berasal dari Allah Ta’ala semata, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (Qs. An Nahl: 53)Orang yang menisbatkan bahwa nikmat yang ia peroleh berasal dari Allah Ta’ala, ia adalah hamba yang bersyukur. Selain mengakui dan meyakini bahwa nikmat-nikmat itu berasal dari Allah Ta’ala hendaklah ia mencintai nikmat-nikmat yang ia peroleh.
Kedua,
Lisannya senantiasa mengucapkan kalimat Thayyibbah sebagai bentuk pujian terhadap Allah Ta’ala
Hamba yang bersyukur kepada Allah Ta’ala ialah hamba yang bersyukur dengan lisannya. Allah sangat senang apabila dipuji oleh hamba-Nya. Allah cinta kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa memuji Allah Ta’ala.
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/4607-mengingat-nikmat-dengan-syukur.html
Karena itu, kita Perlu mengetahui bagaimana cara bersyukur kepada Allah Ta’ala
dan bagaimana tata cara merealisasikan syukur itu sendiri. Ketahuilah
bahwasannnya Allah mencintai orang-orang yang bersyukur. Hamba yang
bersyukur merupakan hamba yang dicintai oleh Allah Ta’ala. Seorang hamba dapat dikatakan bersyukur apabila memenuhi tiga hal:
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/4607-mengingat-nikmat-dengan-syukur.html
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/4607-mengingat-nikmat-dengan-syukur.html
Karena itu, kita Perlu mengetahui bagaimana cara bersyukur kepada Allah Ta’ala
dan bagaimana tata cara merealisasikan syukur itu sendiri. Ketahuilah
bahwasannnya Allah mencintai orang-orang yang bersyukur. Hamba yang
bersyukur merupakan hamba yang dicintai oleh Allah Ta’ala. Seorang hamba dapat dikatakan bersyukur apabila memenuhi tiga hal:
Pertama,
Hatinya mengakui dan meyakini bahwa segala nikmat yang diperoleh itu berasal dari Allah Ta’ala semata, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
Orang yang menisbatkan bahwa nikmat yang ia peroleh berasal dari Allah Ta’ala, ia adalah hamba yang bersyukur. Selain mengakui dan meyakini bahwa nikmat-nikmat itu berasal dari Allah Ta’ala hendaklah ia mencintai nikmat-nikmat yang ia peroleh.
Kedua,
Lisannya senantiasa mengucapkan kalimat Thayyibbah sebagai bentuk pujian terhadap Allah Ta’ala
Hamba yang bersyukur kepada Allah Ta’ala ialah hamba yang bersyukur dengan lisannya. Allah sangat senang apabila dipuji oleh hamba-Nya. Allah cinta kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa memuji Allah Ta’ala.
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/4607-mengingat-nikmat-dengan-syukur.html
Pertama,
Hatinya mengakui dan meyakini bahwa segala nikmat yang diperoleh itu berasal dari Allah Ta’ala semata, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (Qs. An Nahl: 53)Orang yang menisbatkan bahwa nikmat yang ia peroleh berasal dari Allah Ta’ala, ia adalah hamba yang bersyukur. Selain mengakui dan meyakini bahwa nikmat-nikmat itu berasal dari Allah Ta’ala hendaklah ia mencintai nikmat-nikmat yang ia peroleh.
Kedua,
Lisannya senantiasa mengucapkan kalimat Thayyibbah sebagai bentuk pujian terhadap Allah Ta’ala
Hamba yang bersyukur kepada Allah Ta’ala ialah hamba yang bersyukur dengan lisannya. Allah sangat senang apabila dipuji oleh hamba-Nya. Allah cinta kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa memuji Allah Ta’ala.
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/4607-mengingat-nikmat-dengan-syukur.html
Karena itu, kita Perlu mengetahui bagaimana cara bersyukur kepada Allah Ta’ala
dan bagaimana tata cara merealisasikan syukur itu sendiri. Ketahuilah
bahwasannnya Allah mencintai orang-orang yang bersyukur. Hamba yang
bersyukur merupakan hamba yang dicintai oleh Allah Ta’ala. Seorang hamba dapat dikatakan bersyukur apabila memenuhi tiga hal:
Pertama,
Hatinya mengakui dan meyakini bahwa segala nikmat yang diperoleh itu berasal dari Allah Ta’ala semata, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
Orang yang menisbatkan bahwa nikmat yang ia peroleh berasal dari Allah Ta’ala, ia adalah hamba yang bersyukur. Selain mengakui dan meyakini bahwa nikmat-nikmat itu berasal dari Allah Ta’ala hendaklah ia mencintai nikmat-nikmat yang ia peroleh.
Kedua,
Lisannya senantiasa mengucapkan kalimat Thayyibbah sebagai bentuk pujian terhadap Allah Ta’ala
Hamba yang bersyukur kepada Allah Ta’ala ialah hamba yang bersyukur dengan lisannya. Allah sangat senang apabila dipuji oleh hamba-Nya. Allah cinta kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa memuji Allah Ta’ala.
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/4607-mengingat-nikmat-dengan-syukur.html
Pertama,
Hatinya mengakui dan meyakini bahwa segala nikmat yang diperoleh itu berasal dari Allah Ta’ala semata, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (Qs. An Nahl: 53)Orang yang menisbatkan bahwa nikmat yang ia peroleh berasal dari Allah Ta’ala, ia adalah hamba yang bersyukur. Selain mengakui dan meyakini bahwa nikmat-nikmat itu berasal dari Allah Ta’ala hendaklah ia mencintai nikmat-nikmat yang ia peroleh.
Kedua,
Lisannya senantiasa mengucapkan kalimat Thayyibbah sebagai bentuk pujian terhadap Allah Ta’ala
Hamba yang bersyukur kepada Allah Ta’ala ialah hamba yang bersyukur dengan lisannya. Allah sangat senang apabila dipuji oleh hamba-Nya. Allah cinta kepada hamba-hamba-Nya yang senantiasa memuji Allah Ta’ala.
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/4607-mengingat-nikmat-dengan-syukur.html
Lanjutkan....semangat
BalasHapus